Rabu, 17 Februari 2016

PENGKAJIAN PENGRAJIN MEBEL DARI ALUMINIUM




USAHA PENGRAJIN MEBEL DARI ALUMINIUM

A.   Sejarah Singkat
Alumunium adalah logam berwarna putih kerekan yang meiliki beragam kegunaan. Tidak ada logam lain yang memiliki kegunaan sebanyak alumunium. Aluminium dikenal sebagai logam yang bisa didaur ulang sehingga membuat ketersediaannya melimpah tidak hanya dari tambang tapi juga dari hasil daur ulang. Logam ini bisa ditemui di dalam rumah, konstruksi, beberapa bagian mobil, dan juga di sebagian besar moda transportasi. Selain bahan yang digunakan untuk bahan baku pembuatan lemari sangat relatif mudah didapat pembuatanya juga mungkin cukup mudah dibandingkan lemari dari kayu. Keuntungan dari lemari kaca ini adalah selain harga nya cukup standar serta peminat nya cukup banyak karena lemari ini cukup tahan dan tidak digrogoti oleh rayap.
Bisnis lemari kaca dan Alumunium sangatlah berpotensi karena sekarang ini orang lebih suka dengan bentuk dan model furniture yang minimalis dan elagan. Sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan ormamen ruangan orang sangat suka dengan yang ringan, mudah, simple, minimalis, elegan serta modern. Mungkin lemari kaca ini tidak hanya dijadikan sebagai lemari ormamen saja, namun ruang lingkup pemesnan dan kebutuhan sangatlah banyak seperti untuk lemari dagang, lemari kaca bakso atau rumah makanan kuliner lainya.


B.   Lokasi
Usaha dijalankan disebuah toko semi permanen berstatus sewa yang berukuran 6 x 12 meter yang juga merupakan tempat tinggal Bapak Bahtiar, terletak di Jalan Transmigrasi Desa Barokah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten  Tanah Bumbu, yang merupakan jalur utama pusat kota berada dilingkungan pertokoan. Kondisi toko cukup bagus untuk melakukan usaha perdagangan lemari etalase aluminium.
C.   Manfaat
Aluminium dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai perabot rumah tangga seperti :
-       Lemari Baju
-       Lemari Display
-       Rak Sepatu
-       Bupet TV
-       Kabinet Dapur
-       Etalase Toko
-       Rak Priring
-       Meja Dapur
-       Pintu Aluminium
-       Kusen Aluminium
-       Kitchen Set

D.   Strategi dan Daerah Pemasaran
Konsumen dari kalangan perorangan maupun toko-toko. Untuk daerah pemasaran mebel dari aluminium ini dipasarkan di daerah Simpang Empat, Batulicin, Pagatan, Karang Bintang, Mantewe dan daerah-daerah di sekitar Kabupaten Tanah Bumbu. Khususnya untuk di daerah Karang Bintang dan Mantewe para penjual mebel selalu memesan di mebel milik Bapak Bahtiar ini, selain itu juga Bapak Bahtiar juga mensuplai sebagian toko yang ada di Simpang Empat untuk kebutuhan Lemari, Rak Piring maupun Meja Dapur
Sistem penjualan biasa dilakukan dengan sistem tunai namun untuk pelanggan lama dapat diberlakukan pembayaran maksimal 3 kali pembayaran sedangkan untuk konsumen dari toko-toko yang akan dijual lagi menggunakan sistem ambil bayar (ambil barang yang baru membayar yang terdahulu). Bapak Bahtiar juga selalu memperhatikan kualitas dagangan dan harga jual yang mampu bersaing. Memberikan layanan yang  baik kepada pelanggan  termasuk  memberikan keringanan tempo pembayaran.
   
E.   Bahan Baku
Bahan yang dibutuhkan, antara lain:
a. Bahan Baku
Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat mebel sluminium ini adalah aluminium berbagai jenis ukuran baik yang berwarna hitam maupun putih dengan panjan 6 meter serta kaca dengan ukuran 1,22 m x 1,52 m dengan ketebalan 2”.
b. Bahan Pembantu
Bahan pembantu utama dalam pembuatan mebel aluminium yang difungsikan sebagai pengikat atau penyambung antar dua sisi / sudut adalah paku rivet, karet untuk merekatkan kaca dengan aluminium, triplek jika diperlukan untuk alas, semen untuk cor meja dapur atau meja kompor, cat kaca serta aksesoris lainnya seperti handle, kunci lemari dll.

F.    Persiapan Produksi
Sebelum diolah aluminium tersebut terlebih dahulu persiapkan peralatan-peralatan sederhana antara lain :
1.      Gergaji besi.
2.      Kikir besi.
3.      Siku.
4.      Meteran.
5.      Power tool/mesin bor tangan.
6.      Mata bor 2,5 mm 3 mm 3,5 mm 8 mm.
7.      Tang rivet.
8.      Palu
9.      Baut taping/sekrup.
10.  Obeng min/plus.
11.  Cater/pisau kecil (untuk memotong karet dan triplek).


G.  Proses Produksi
Setelah semua peralatan sudah disiapkan berikut tahapan-tahapan untuk merakit perabotan aluminium seperti berikut ini ;
-          Langkah pertama pastikan ukuran benar benar akurat (panjang) (tinggi) untuk selanjutnya pastikan konsumen benar benar setuju dengan bentuk dan model yang ditawarkan dan jelaskana apa lebih dan kurangnya dengan model dan bentuk yang ditawarkan.
-          Langkah selanjutnya ukur dengan teliti bahan yang akan dikerjakan dan pastikan untuk satu model/bentuk dikerjakan hanya keluaran satu produk (misalnya anda menggunakan produk "alum prima" semua  item harus dari "alum prima" ini dimaksudkan untuk mempermudah mengatasi setiap ada masalah di lapangan yang salah satunya tidak baik dan sempurnanya setiap sambungan yang di kerjakan.
-          Potong aluminium sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan menggunakan gergaji besi.
-          Gunakan alat sesuai kegunaannya dan ikuti petunjuk penggunaan dari masing masing alat dengan benar.
-          Selanjutnya siapkan bor/hand power tool dan siap mata bor dengan ukuran 2,5 mm dan pasang dengan benar.
-          Selanjutnya siapkan paku rivet dengan ukuran  yang sesuai.
-          Ambil tiang yang sudah dipotong tadi sejajarkan dengan benar kemudian pasang dengan yang satunya
-          Setelah semua tiang 2 sudut selesai disambung antar item selanjutnya ambil untuk 2 sudut atas / kepala potong lagi dengan posisi berdiri dengan kemiringan 45 derajat setelah selesai satukan keempatnya dengan paku rivet disetiap sudutnya dan akan menghasilkan persegi panjang.
-          Setelah sudut atas selesai disambung, ambil kikir besi untuk merapikan setiap sudut sambungan bekas potongan agar tidak melukai anggota tubuh ada kemudian sekrup dengan teliti.


H.  Finishing
Proses finishing dilakukan apabila seluruh proses perakitan sudah selesai dilaksanakan dan telah mendapat pengecekan dari tukang aluminium. Proses finishing selanjutnya yang dilakukan meliputi kegiatan;
·         Pemasangan kaca dan aksesoris
·         Pengecatan kaca jika diperlukan untuk pengecatan / pemberian motif ini biasanya untuk rak piring
·         Mencor meja hal ini hanya untuk meja dapur / meja kompor.
Proses finishing ini dilakukan pada saat produk akan diambil oleh konsumen atau pada saat akan didistribusikan ke toko-toko, hal ini dilakukan untuk menghindari cacat / kerusakan pada kaca.

I.      Omset Penjualan / Analisa Usaha

Berikut daftar harga produk-poduk Toko Alumunium
NO
PRODUK
HARGA
1
Lemari Baju
Rp 1.500.000,- s/d Rp 3.000.000,-
2
Bufet TV
Rp 1.500.000,- s/d Rp 5.000.000,-
3
Rak piring
Rp 450.000,- s/d Rp 2.500.000,-
4
Meja rias
Rp 1.250.000,- s/d Rp 4.500.000,-
5
Etalase Toko
Rp 900.000,-/m
6
Lemari Display
Rp 1.250.000,- s/d Rp 3.000.000,-
7
Kusen Alumunium
Rp 85.000,- s/d Rp 125.000 / m’
8
Dll


Harga bahan baku
-     Aluminium 1.000 batang / bulan                : Rp.      45.000,-/batang
-     Kaca 6 peti (600lbr kaca) / bulan                : Rp. 7.000.000,-/peti
-     Paku rivet 10 ktk / bulan                            : Rp.      27.000,-/kotak



Ø   Bahan baku
-      Aluminium      :     1.000 btg  x          Rp.      40.000,-           = Rp.  40.000.000,-
-      Kaca               :            6 peti x          Rp. 7.000.000,-           = Rp.  42.000.000,-
-      Paku rivet      :          10 ktk  x          Rp.      27.000,-           = Rp.       270.000,-  +
-      jumlah :                                                                                  = Rp.  82.270.000,-

Ø   Tenaga kerja
-       Tukang aluminium *)   : 4 org         x     Rp. 5.000.000,-        = Rp. 20.000.000,-
-       Tukang kaca                : 2 org         x     Rp. 3.000.000,-        = Rp.   6.000.000,-  +
-       jumlah                                                                                    = Rp. 26.000.000,-

*)   Untuk upah kerja tukang aluminium rata-rata sebesar Rp. 170.000,- perhari, dalam sehari tiap orang mampu menghasilkan 1 – 2 unit, sedangkan untuk upah borongan 10% dari harga.

Ø   Sewa tempat
-         Sewa tempat             : Rp. 2.100.000,-/bulan 

Ø   Pengeluaraan
-       Total pengeluaran        -     Bahan baku                    :  Rp.   82.270.000,-
-          Tenaga kerja                   :  Rp.   26.000.000,-  
-          Sewa tempat                  :  Rp.     2.100.000,-   +
                                                                           Total    :  Rp. 110.370.000,-

Ø   Pendapatan **)
-       penjualan lemari          : 30 set  x  Rp 2.000.000,-      =  Rp. 60.000.000,-
-       penjualan etalase         : 50 set  x  Rp 1.300.000,-      =  Rp. 65.000.000,-
-       penjualan rak piring     : 20 set  x  Rp    750.000,-      =  Rp. 15.000.000,-
-       limbah aluminium        : 10 kg   x  Rp      12.000,-     =  Rp.      120.000,-
-       limbah paku rivet        :   5 kg   x  Rp        2.000,-     =  Rp.        10.000,-   +
-       Jumlah                         :                                              =  Rp140.130.000,-

**) Harga jual rata-rata diambil Rp. 750.000,- s/d Rp. 2.000.000,-
                                   
Ø   Keuntungan
-       Pendapatan                 :      Rp.140.130.000,-
-       Pengeluaran                 :      Rp.110.370.000,-      -
               Laba bersih   :      Rp.  29.760.000,-

Jadi keuntungan membuat mebel dari aluminium adalah Rp. 29.760.000,-

J.     Aspek Ekonomi, Sosial dan Dampak Lingkungan
Usaha ini dirintis oleh Bapak Bahtiar dan kerabatnya, karena melihat kebutuhan rumah tangga yang begitu tinggi maka Bapak Bahtiar dengan cekatan ingin membuka usahanya ini untuk membantu kebutuhan rumah tangga yang memerlukan hasil barang olahan mebel berbahan aluminium. Dengan modal ketekunan dan kerja keras berinisiatif untuk mencoba membuat peralatan rumah tangga yang terbuat dari aluminium yang bermodalkan materi sebesar 6,3 juta rupiah untuk membeli peralatan. Dan dalam kurun waktu 3 tahun usaha nampak lebih besar dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja dari yang sebelumnya dan meningkatkan perekonomian masyarkat di sekitar Simpang Empat dan Tanah Bumbu pada umumnya
Usaha ini dapat menjadi motivator bagi masyarakat bahwa dengan modal ketekunan dan bekerja keras akan memperoleh hasil yang setimpal dengan apa yang dilakukan untuk mengejar suatu prestasi atau cita-cita untuk menjadi orang sukses,. Inilah bahwa usaha kecil mikro dan menengah ikut turut andil dalam perkembangan perekonomian untuk daerah dan masyarakat Tanah Bumbu.

K.  Kesimpulan
Dari hasil pengamatan langsung melalui wawancara dan dengan melakukan observasi dengan pemilik usaha Mebel Sumber Rezeki dapat disimpulkan :
1.      Usaha pembuatan mebel berbahan aluminium di Kabupaten Tanah Bumbu merupakan usaha dengan skala kecil. Usaha ini walaupun kecil dengan modal awal sebesar Rp 6,3 juta, akan tetapi dapat memperoleh keuntungan yang lumayan besar, walaupun dahulunya hanya bermodal nekat dan ketekunan.
2.      Penjualan umumnya melalui pesanan dari konsumen dan toko-toko serta penjualan langsung kepada konsumen dengan cara menaruh barang-barang yang sudah jadi di pajang di depan toko untuk ditawarkan kepada pembeli.
3.      Keuntungan membuat mebel berbahan aluminium dengan asumsi penjualan perbulan 100 unit dengan harga jual rata-rata diambil antara Rp. 750.000,- s/d Rp. 2.000.000,- keuntungan bersih yang di dapat sebesar Rp. 29.760.000,-/bulan.
4.      Kendala yang dihadapi oleh pengusaha mebel aluminium untuk saat ini adalah kurangnya modal untuk mengembangkan usaha dengan membuka cabang, serta lahan yang berstatus sewa.
5.      Disarankan untuk mengajukan permohonan pembuatan legalitas usaha agar bisa melakukan permohonan pinjaman di Bank untuk dapat menambah modal kerja dan membeli lahan untuk mengurangi biaya sewa. Serta mampu menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak lagi
6.      Usaha ini memang sudah mantap dan maju, akan tetapi perlu sekali dukungan dari masyarakat dan pemerintah untuk melakukan pembinaan agar menjadi usaha yang besar dan meningkatkan perekonomian daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar