USAHA PENGRAJIN MEBEL
DARI ALUMINIUM
A.
Sejarah Singkat
Bisnis lemari kaca dan Alumunium sangatlah berpotensi
karena sekarang ini orang lebih suka dengan bentuk dan model furniture yang
minimalis dan elagan. Sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan ormamen ruangan
orang sangat suka dengan yang ringan, mudah, simple, minimalis, elegan serta
modern. Mungkin lemari kaca ini tidak hanya dijadikan sebagai lemari ormamen
saja, namun ruang lingkup pemesnan dan kebutuhan sangatlah banyak seperti untuk
lemari dagang, lemari kaca bakso atau rumah makanan kuliner lainya.
B.
Lokasi
Usaha
dijalankan disebuah toko semi permanen berstatus sewa yang berukuran 6 x 12
meter yang juga merupakan tempat tinggal Bapak Bahtiar, terletak di Jalan Transmigrasi Desa Barokah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, yang merupakan jalur utama pusat
kota berada dilingkungan pertokoan. Kondisi toko cukup bagus untuk
melakukan usaha perdagangan lemari etalase aluminium.
C.
Manfaat
Aluminium dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai perabot rumah
tangga seperti :
-
Lemari
Baju
-
Lemari
Display
-
Rak
Sepatu
-
Bupet
TV
-
Kabinet
Dapur
-
Etalase
Toko
- Rak
Priring
-
Meja
Dapur
-
Pintu
Aluminium
-
Kusen
Aluminium
-
Kitchen
Set
D.
Strategi dan Daerah
Pemasaran
Konsumen dari kalangan
perorangan maupun toko-toko. Untuk daerah pemasaran mebel dari aluminium ini dipasarkan di daerah Simpang Empat, Batulicin,
Pagatan, Karang Bintang, Mantewe dan daerah-daerah di sekitar Kabupaten Tanah Bumbu.
Khususnya untuk di daerah Karang Bintang dan Mantewe para penjual mebel selalu
memesan di mebel milik Bapak Bahtiar ini, selain itu juga Bapak Bahtiar juga
mensuplai sebagian toko yang ada di Simpang Empat untuk kebutuhan Lemari, Rak
Piring maupun Meja Dapur
Sistem penjualan biasa dilakukan dengan
sistem tunai namun untuk pelanggan lama dapat diberlakukan pembayaran maksimal 3
kali pembayaran sedangkan untuk konsumen dari toko-toko yang akan dijual lagi
menggunakan sistem ambil bayar (ambil barang yang baru membayar yang terdahulu).
Bapak Bahtiar juga selalu
memperhatikan kualitas dagangan dan harga jual yang
mampu bersaing. Memberikan layanan yang
baik kepada pelanggan
termasuk memberikan keringanan
tempo pembayaran.
E.
Bahan Baku
Bahan yang dibutuhkan,
antara lain:
a. Bahan Baku
Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat mebel sluminium
ini adalah aluminium berbagai jenis ukuran baik yang berwarna hitam maupun
putih dengan panjan 6 meter serta kaca dengan ukuran 1,22 m x 1,52 m dengan
ketebalan 2”.
b. Bahan Pembantu
Bahan pembantu utama dalam pembuatan mebel aluminium
yang difungsikan sebagai pengikat atau penyambung antar dua sisi / sudut adalah
paku rivet, karet untuk merekatkan kaca dengan aluminium, triplek jika
diperlukan untuk alas, semen untuk cor meja dapur atau meja kompor, cat kaca
serta aksesoris lainnya seperti handle, kunci lemari dll.
F.
Persiapan Produksi
Sebelum diolah aluminium tersebut terlebih dahulu persiapkan
peralatan-peralatan sederhana antara lain :
1.
Gergaji besi.
2.
Kikir besi.
3.
Siku.
4.
Meteran.
5.
Power tool/mesin bor tangan.
6.
Mata bor 2,5 mm 3 mm 3,5 mm 8 mm.
7.
Tang rivet.
8.
Palu
9.
Baut taping/sekrup.
10. Obeng min/plus.
11. Cater/pisau kecil
(untuk memotong karet dan triplek).
G.
Proses Produksi
Setelah semua peralatan sudah disiapkan berikut tahapan-tahapan
untuk merakit perabotan aluminium seperti berikut ini ;
-
Langkah pertama
pastikan ukuran benar benar akurat (panjang) (tinggi) untuk selanjutnya
pastikan konsumen benar benar setuju dengan bentuk dan model yang ditawarkan
dan jelaskana apa lebih dan kurangnya dengan model dan bentuk yang ditawarkan.
-
Langkah selanjutnya
ukur dengan teliti bahan yang akan dikerjakan dan pastikan untuk satu
model/bentuk dikerjakan hanya keluaran satu produk (misalnya anda menggunakan
produk "alum prima" semua item harus dari "alum
prima" ini dimaksudkan untuk mempermudah mengatasi setiap ada masalah di
lapangan yang salah satunya tidak baik dan sempurnanya setiap sambungan yang di
kerjakan.
-
Potong aluminium sesuai
dengan ukuran yang sudah ditentukan menggunakan gergaji besi.
-
Gunakan alat sesuai
kegunaannya dan ikuti petunjuk penggunaan dari masing masing alat dengan benar.
-
Selanjutnya siapkan
bor/hand power tool dan siap mata bor dengan ukuran 2,5 mm dan pasang dengan
benar.
-
Selanjutnya siapkan paku rivet
dengan ukuran yang sesuai.
-
Ambil tiang yang sudah dipotong tadi
sejajarkan dengan benar kemudian pasang dengan yang satunya
-
Setelah semua tiang 2 sudut selesai disambung
antar item selanjutnya ambil untuk 2 sudut atas / kepala potong lagi dengan
posisi berdiri dengan kemiringan 45 derajat setelah selesai satukan keempatnya
dengan paku rivet disetiap sudutnya dan akan menghasilkan persegi panjang.
-
Setelah sudut atas selesai disambung,
ambil kikir besi untuk merapikan setiap sudut sambungan bekas potongan agar
tidak melukai anggota tubuh ada kemudian sekrup dengan teliti.
H.
Finishing
Proses finishing dilakukan apabila seluruh proses
perakitan sudah selesai dilaksanakan dan telah mendapat pengecekan dari tukang aluminium.
Proses finishing selanjutnya yang dilakukan meliputi kegiatan;
·
Pemasangan kaca dan aksesoris
·
Pengecatan kaca jika diperlukan
untuk pengecatan / pemberian motif ini biasanya untuk rak piring
·
Mencor meja hal ini hanya untuk meja
dapur / meja kompor.
Proses finishing ini dilakukan pada saat produk akan
diambil oleh konsumen atau pada saat akan didistribusikan ke toko-toko, hal ini
dilakukan untuk menghindari cacat / kerusakan pada kaca.
I. Omset Penjualan / Analisa
Usaha
Berikut daftar harga produk-poduk
Toko Alumunium
NO
|
PRODUK
|
HARGA
|
1
|
Lemari
Baju
|
Rp 1.500.000,-
s/d Rp 3.000.000,-
|
2
|
Bufet TV
|
Rp 1.500.000,-
s/d Rp 5.000.000,-
|
3
|
Rak piring
|
Rp 450.000,-
s/d Rp 2.500.000,-
|
4
|
Meja rias
|
Rp 1.250.000,-
s/d Rp 4.500.000,-
|
5
|
Etalase
Toko
|
Rp 900.000,-/m
|
6
|
Lemari
Display
|
Rp 1.250.000,-
s/d Rp 3.000.000,-
|
7
|
Kusen
Alumunium
|
Rp
85.000,- s/d Rp 125.000 / m’
|
8
|
Dll
|
Harga bahan baku
-
Aluminium 1.000 batang / bulan :
Rp. 45.000,-/batang
-
Kaca 6 peti (600lbr kaca) / bulan : Rp. 7.000.000,-/peti
-
Paku rivet 10 ktk / bulan : Rp. 27.000,-/kotak
Ø
Bahan baku
-
Aluminium : 1.000
btg x Rp.
40.000,- = Rp. 40.000.000,-
-
Kaca : 6 peti x Rp. 7.000.000,- = Rp. 42.000.000,-
- Paku rivet :
10 ktk x Rp. 27.000,- = Rp. 270.000,-
+
-
jumlah : = Rp. 82.270.000,-
Ø
Tenaga kerja
- Tukang
aluminium *) : 4 org x
Rp. 5.000.000,- = Rp. 20.000.000,-
-
Tukang kaca : 2 org x Rp.
3.000.000,- = Rp. 6.000.000,- +
- jumlah = Rp. 26.000.000,-
*) Untuk upah kerja tukang aluminium
rata-rata sebesar Rp. 170.000,- perhari, dalam sehari tiap orang mampu
menghasilkan 1 – 2 unit, sedangkan untuk upah borongan 10% dari harga.
Ø
Sewa tempat
- Sewa tempat :
Rp. 2.100.000,-/bulan
Ø Pengeluaraan
-
Total
pengeluaran - Bahan baku : Rp. 82.270.000,-
-
Tenaga kerja : Rp. 26.000.000,-
-
Sewa tempat : Rp.
2.100.000,- +
Total
:
Rp. 110.370.000,-
Ø Pendapatan **)
-
penjualan lemari : 30 set x Rp 2.000.000,- = Rp. 60.000.000,-
-
penjualan etalase : 50 set x Rp 1.300.000,- =
Rp. 65.000.000,-
-
penjualan rak piring : 20 set
x Rp 750.000,- = Rp. 15.000.000,-
-
limbah aluminium : 10 kg
x Rp 12.000,- =
Rp. 120.000,-
-
limbah paku
rivet : 5 kg x Rp 2.000,- = Rp. 10.000,- +
-
Jumlah : = Rp140.130.000,-
**) Harga jual rata-rata diambil Rp. 750.000,- s/d Rp. 2.000.000,-
Ø
Keuntungan
-
Pendapatan : Rp.140.130.000,-
-
Pengeluaran : Rp.110.370.000,- -
Laba bersih : Rp.
29.760.000,-
Jadi
keuntungan membuat mebel dari aluminium adalah Rp. 29.760.000,-
J. Aspek
Ekonomi, Sosial dan Dampak Lingkungan
Usaha ini dirintis oleh Bapak Bahtiar dan kerabatnya,
karena melihat kebutuhan rumah tangga yang begitu tinggi maka Bapak Bahtiar
dengan cekatan ingin membuka usahanya ini untuk membantu kebutuhan rumah tangga
yang memerlukan hasil barang olahan mebel berbahan aluminium. Dengan modal
ketekunan dan kerja keras berinisiatif untuk mencoba membuat peralatan rumah
tangga yang terbuat dari aluminium yang bermodalkan materi sebesar 6,3 juta rupiah
untuk membeli peralatan. Dan dalam
kurun waktu 3 tahun usaha nampak lebih besar dan mampu menyerap lebih banyak
tenaga kerja dari yang sebelumnya dan meningkatkan perekonomian
masyarkat di sekitar Simpang Empat dan Tanah Bumbu
pada umumnya
Usaha ini dapat menjadi motivator bagi masyarakat
bahwa dengan modal ketekunan dan bekerja keras akan memperoleh hasil yang
setimpal dengan apa yang dilakukan untuk
mengejar suatu prestasi atau cita-cita untuk menjadi orang sukses,. Inilah
bahwa usaha kecil mikro dan menengah ikut turut andil dalam perkembangan
perekonomian untuk daerah dan masyarakat Tanah Bumbu.
K. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
langsung melalui wawancara dan dengan melakukan observasi
dengan pemilik usaha Mebel Sumber Rezeki dapat disimpulkan :
1.
Usaha pembuatan
mebel berbahan aluminium di Kabupaten Tanah Bumbu
merupakan usaha dengan skala kecil. Usaha ini walaupun kecil dengan
modal awal sebesar Rp 6,3 juta, akan tetapi dapat memperoleh keuntungan yang
lumayan besar, walaupun dahulunya hanya bermodal nekat dan ketekunan.
2.
Penjualan umumnya melalui
pesanan dari konsumen dan toko-toko serta penjualan langsung kepada konsumen dengan cara menaruh barang-barang yang sudah jadi di pajang di depan toko untuk ditawarkan kepada pembeli.
3.
Keuntungan membuat mebel
berbahan aluminium dengan asumsi penjualan
perbulan 100 unit dengan
harga jual rata-rata diambil antara Rp. 750.000,- s/d
Rp. 2.000.000,- keuntungan bersih yang di dapat sebesar Rp. 29.760.000,-/bulan.
4.
Kendala yang dihadapi oleh pengusaha
mebel aluminium untuk saat ini adalah kurangnya modal untuk mengembangkan usaha
dengan membuka cabang, serta lahan yang berstatus sewa.
5.
Disarankan untuk mengajukan
permohonan pembuatan legalitas usaha agar bisa melakukan permohonan pinjaman di
Bank untuk dapat menambah modal kerja dan membeli lahan untuk mengurangi biaya
sewa. Serta mampu menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak lagi
6.
Usaha ini memang sudah mantap dan
maju, akan tetapi perlu sekali dukungan dari masyarakat dan pemerintah untuk
melakukan pembinaan agar menjadi usaha yang besar dan meningkatkan perekonomian
daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar